Saham adalah surat berharga yang menunjukkan bagian kepemilikan atas suatu perusahaan. Membeli saham berarti anda telah memiliki hak kepemilikan atas perusahaan tersebut. Maka dari itu, Anda berhak atas keuntungan perusahaan dalam bentuk dividen, pada akhir tahun periode pembukuan perusahaan.
Berinvestasi dalam tabungan atau deposita jelas jauh lebih mudah dibandingkan investasi dalam bentuk saham. Begitu juga dengan valuta asing. Kalau dalam deposito atau tabungan, anda cukup bersantai, rajin mengamati iklan suku bunga antar bank dan jika mau memindahkan dana tersebut ke bank yang suku bunganya lebih tinggi, selanjutnya ongkang-ongkang kaki sementara nilai tabungan atau deposito anda terus membumbung tinggi sedangkan di valuta asing anda cukup memilih di pihak mana anda akan memposisikan diri, pihak pemerintah sebuah negara atau spekulan (dollar AS).
Dalam saham kita tidak bisa ongkang-angking seperti tabungan atau deposito dalam artian pindah-pindah. Sebab dalam investasi saham, kita berhadapan dengan banyak investor yang tentunya mengharapkan keuntungan yang sama. Padahal kita tahu bahwa tidak semuanya akan mengalami keuntungan.seperti bermain judi, ada yang untung pasti ada yang rugi dan untuk mendappatkan keuntungan ini tak jarang beberapa orang melakukan tindakan-tindakan yang bersifat manipulatif seperti menggoreng saham, concerning, short selling, churning, insider trading dan sebagainya.
Setiap investor yang berinvestasi dalam saham, setiap hari, dari waktu ke waktu, mereka harus rajin memantau perkembangan terakhir kondisi emiten dimana mereka menginvestasikan uang dan mengamati pergerakan saha di bursa secara keseluruhan. karena perkembangan kondisi emiten, baik positif maupun negatif, pasti berpengaruh pada harga saham yang diterbitkannya.
Bagi seorang investor saham perlu melihat pergerak harga saham. Apa itu ? pergerakan saham merupakan nilai sebuah perusahaan akan berubah-rubah baik karena aset, keuntungan, modal, dan terutama sentimen pasar. Sehingga nilai saham suatu perusahaan akan berubah dari waktu ke waktu. Sebagai contoh
- saham Bank Central Asia (BBCA) pada awal tahun 2005 per lembar saham dihargai 1475 Rupiah, sedangkan pada akhir tahun 2014 (10 tahun kemudian) per lembar saham BBCA dihargai 13125.
- Jadi, jika kita membeli 1 lembar saham BBCA pada awal tahun 2005 dan menyimpannya sampai akhir 2014, kita akan mendapatkan deviden (pembagian keuntungan perusahaan) setiap tahunnya, kita mendapatkan keuntungan dari pergerakan saham sebesar 13125 – 1475 = 11650 Rupiah. Keuntungan total yang kita dapatkan adalah 10x Deviden + Rp. 11.650.
Referensi :
Kompasiana
Buku Membaca Saham
Tidak ada komentar:
Posting Komentar